Sabtu, 04 Maret 2017

Kisah Mbah Sadiyo, Penambal jalan berlubang dan pengasuh anak yatim piatu




Sragen - Selain menyisihkan penghasilan untuk menambal jalan berlubang, Sadiyo Cipto Wiyono (65) harus menghidupi cucunya. Cucunya adalah anak yatim-piatu.Wibowo Rafi Pandu Jaladara merupakan anak dari putri ketiga Sadiyo, Fitri. Fitri dan suaminya telah meninggal dunia karena sakit. Sebelum meninggal, Fitri menderita penyakit radang lambung.
"Anak saya empat. Yang nomor tiga sudah
meninggal. Sekarang anaknya tinggal sama saya. Dia sudah kelas 6 SD," kata Mbah Sadiyo di sela-sela kegiatannya menambal jalan berlubang di DesaGondang-Tunjungan, Kamis (2/3/2017).
Selain Tambal Jalan Berlubang, Mbah Sadiyo Juga Hidupi Anak Yatim.
Mbah Sadiyo tinggal bersama istrinya, Tumirah, di Dukuh Grasak RT 42 RW 11 Desa/Kecamatan Gondang, Sragen. Sedangkan tiga anaknya bekerja di Bekasi. Menurut dia, anak-anaknya selalu mengirimkan uang untuknya setiap bulan. "Sedikit-sedikit ya tidak masalah. Saya syukuri," ujar dia.
Sehari-hari, dengan becaknya, Mbah Sadiyo berkeliling untuk mengumpulkan rongsokan. Dalam seminggu, ia mengaku mendapatkan Rp 100 ribu. Kadang Rp 150 ribu.
Lima tahun terakhir, Mbah Sadiyo menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membeli semen. Soal pasir, kakek 7 cucu itu meminta kepada warga yang sedang membangun atau merenovasi rumah. Kadang diberi, kadang tidak. Aktivitas sosial itu tetap berjalan.

Sumber. detikcom

Rabu, 11 Januari 2017

Mulyadi, S.Sos (Ketua PRI Kaltim) Suka berdiskusi, tapi anti berdebat"

Ketua Pemuda Relawan Indonesia ( PRI ) Prov.Kaltim ; Mulyadi, S.Sos adalah salah satu alumni Fakultas Sospol Untag Samarinda yang terbilang anti berdebat, Bagaimana tidak saat masih berstatus mahasiswa Mulyadi yang biasa disapa dengan panggilan Mul itu adalah seorang mahasiswa yang suka sekali berdiskusi dan berdebat baik dengan teman bahkan dosen. berbagai organisasi internal sampai eksternal kampus pun di ikutinya hanya untuk mencari teman baru untuk diajak berdebat. "Setiap hari harus ada buku baru yang saya baca, itu untuk menambah pengetahuan dan wawasan saya, dan langsung saya diskusikan bahkan perdebatkan bersama teman" kata mulyadi.

Lain mahasiswa lain pula alumni, saat sudah lulus kuliah Mulyadi mulai masuk ke beberapa organisasi besar di luar kampus, dari organisasi kepemudaan hingga organisasi besar seperti KNPI dan Pemuda Pancasila pun diikutinya, di saat itulah mulyadi sering diundang dan di utus untuk menjadi peserta di berbagai kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh organisasi, partai politik, hingga pemerintah. Mulyadi belajar banyak sehingga mengerti dan  faham, bahwa diskusi dan berdebat adalah dua hal yang berbeda seperti yang dia lakukan saat kuliah dulu, dan itu adalah salah.

Ada yang mengatakan, berdebat itu akan mengasah pemikiran kita, lebih tajam dan lebih kritis. Saya setuju itu, tetapi jika dilakukan dengan baik, dengan kaidah diskusi yang benar, tanpa kesesatan logika. "Saat ini saya lebih memilih tidak berdebat. Saya tetap akan menyuarakan apa yang saya yakini benar, terlepas tidak semua orang suka atau tidak. Jika itu sebuah kebenaran dan harus disampaikan, maka akan saya sampaikan" Lalu bagaimana jika ada yang mendebat? Saya akan abaikan. Bukan saya tidak mau membuka pikiran saya, tapi saya tidak mau menghabiskan banyak waktu untuk hal yang tidak berguna." kata mulyadi
Anda akan menghabiskan waktu sia-sia dan mengikis emosi jika berdebat dengan orang-orang yang memiliki kesesatan logika. Namanya juga sesat.

Seperti apa sih contohnya orang yang berdebat dengan kesesatan logika ?
Mulyadi menjelaskan yang sering terlihat ada 2 tipe orang yang memiliki kesesatan logika yang pertama adalah Abusif, ialah argumen yang tujuannya hanya menyerang orang. Dia tidak peduli dengan substansi apa yang dibicarakan, tetapi lebih melihat siapa yang mengatakan. Jika orang yang bersebrangan dengan dia, pasti salah. Sayangnya dia tidak menunjukan argumen yang benar, tetapi menyerang siapa yang mengatakannya.
Sebagai contoh, jika ada orang yang langsung mengatakan: “Anda picik, Anda bodoh, Anda idiot”.Jelas ini sebuah kesesatan, sebab ukuran logika dia hanya dihubungkan dengan karakter atau kondisi pribadi seseorang yang sebenarnya tidak berhubungan dengan subtansi yang sedang dibahas.
Contohnya adalah saat ada yang mengatakan “kamu tidak akan berhasil menjadi seorang pembicara, sebab seorang pembicara itu harus ganteng.” Meski sedikit halus, sebenarnya dia mengatakan “Kamu jelek, tidak pantas menjadi pembicara.”Apakah bekerhasilan seorang pembicara ditentukan oleh jelek dan gantengnya?Bahkan, jika kita mengatakan orang pendek tidak akan bisa memasang lampu. Ini juga sesat, sebab meski pun pendek, sebenarnya bisa memasang lampu, karena ada tangga.Jadi, jika ada orang yang menyerang Anda, baik langsung atau tidak langsung, mendingan tidak usah dilayani. Hanya buang-buang waktu saja.

Yang kedua adalah Sirkumstansial
Secara sederhana, ini kesesatan akibat subjektif. Argumen yang dikeluarkan berdasarkan suka atau tidak. Termasuk kepentingan kelompok dan juga agama. Saat ini (musim pilkada), sering terjadi perdebatan subjektif antara pendukung paslon satu dengan lainnya. Kalah tetap dibela, menang mencaci lawan.
Perdebatan karena sentimen agama pun sama halnya. Orang non Muslim yang menyerang ajaran agama Islam adalah sesat. Selain subjektif, tidak bisa menilai ajaran orang lain berdasarkan ajaran dia. Saya tidak pernah melayani non Muslim yang menyerang ajaran saya dan juga sebaliknya.Saya hindari perdebatan dengan argumen seperti ini, sebab kebanyakan akan mengarah ke arah yang negatif dan melibatkan emosi.

Mulyadi juga mengatakan Kesesatan Logika itu tidak hanya terjadi dalam perdebatan secara langsung, sering juga terjadi dalam sebuah tulisan di sosial media, beranda yang penuh dengan kata-kata saling hujat dan saling hina menghinakan sudah biasa terjadi, dan secara tak sadar membuat pengguna sosial media lain juga terjerumas dalam kesesatan tersebut.

Diharapkan setiap orang terutama pemuda memahami kedua kesesatan ini, setelah memahami maka akan lebih jeli menemukannya. 
lalu bagaimana jika menemukan Status di sosial media yang tidak mengenakan hati? saran saya abaikan saja, tidak usah didebat. Percuma. Jangan habiskan waktu dan energi untuk hal-hal percuma" kata Mulyadi

Mau diskusi dengan saya? Why not? Saya suka diskusi. Bahkan, kadang jika terlalu lama tidak diskusi, saya silaturahim ke tempat teman-teman saya sekedar untuk diskusi.Hanya saja, saya diskusi dengan sehat yang akan membawa manfaat bagi kehidupan saya dunia akhirat, untuk bisnis, organisasi dan sebagainya.






x

Selasa, 10 Januari 2017

PELAJAR STIP CILINCING TEWAS DIBULLY SENIORNYA..!!!


Aksi bullying dan kekerasan hingga jatuh korban jiwa kembali terjadi di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Cilincing, Jakarta Utara. Kali ini, pelajar tingkat satu bernama Amirullah Adityas Putra (18) diduga tewas setelah dianiaya kakak kelasnya.

"Benar, diperkirakan waktu kejadiannya semalam, Selasa 10 Januari sekitar pukul 22.30 WIB," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu (11/1/2017).

Argo melanjutkan, korban yang ambruk setelah menerima sejumlah pukulan dari seniornya lantas dibawa ke petugas medis. Korban baru mendapatkan penanganan medis sekitar pukul 00.15 hingga 01.45 WIB dinihari tadi. Namun nahas, nyawanya tak tertolong lagi.

Melihat kondisi korban tak bernyawa, petugas medis bersama sejumlah saksi lantas melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cilincing, Jakarta Utara sekitar pukul 02.00 WIB.

Sesaat kemudian, polisi mengamankan empat terduga pelaku yang merupakan taruna tingkat dua STIP berinisial SM (19), WH (20), I (21), dan AR (19).

"Jenazah korban saat ini sudah dibawa ke RS Polri untuk keperluan autopsi. Kasus ini masih didalami Polsek Cilincing dibantu Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara," pungkas Argo.

Sumber : news.liputan6.com 11 Jan 2017, 09:55 WIB.

Minggu, 08 Januari 2017

Logo Pemuda Relawan Indonesia PRI

Logo Pemuda Relawan Indonesia / PRI . by : priprovkaltim.blogspot.co.id/

PRI KALTIM "Kami Peduli, Kami Beraksi"

 Yang namanya musibah datangnya tidak bisa disangka-sangka, Kota Samarinda pada tahun 2016 ditutup dengan duka yang mendalam bagi sebagian orang. Kebakaran hebat terjadi tepat di depan Pasar Sungai Dama Kecamatan Samarinda Ilir Kota Samarinda. Puluhan rumah diratakan dengan tanah oleh si jago merah, lebih dari 30 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal dan harta benda.
Hal tersebut membuat PRI Kaltim turun langsung ke lapangan untuk memberikan bantuan sebagai bentuk kepedulian para anak-anak muda kepada korban kebakaran. bantuan berupa Sembako, Pakaian, Susu, dan lain-lain. bantuan langsung diserahkan kepada Ketua RT setempat.
Kak Mul (Ketua PRI) menjelaskan PRI tidak melakukan penggalangan dana di pinggir jalan dan lampu merah, penggalangan dilakukan murni dari iuran sukarela para pengurus PRI, itu dikarenakan PRI tidak ingin membuat pengendara jalan dan lampu merah mengalami kemacetan dikarenakan ada yang meminta-minta dengan menyodorkan kardus, "Kami peduli kepada korban kebakaran, tapi kami juga tidak ingin pengendara di jalanan harus mengalami kemacetan, makanya kami tidak turun ke lampu-lampu merah untuk menggalang dana" ujar kak Mul
alhamdulillah dari iuran para pengurus dan anggota PRI Kaltim mampu berbuat nyata sebagai bentuk kepedulian kami kepada sesama

 didampingi Ibu Nunung Suryani dari Dispora Kaltim, Kak Mul (Ketua PRI Kaltim) dan para pengurus menyerahkan bantuan kepada korban kebakaran


Gerak Cepat Kepengurusan PRI KALTIM yang baru...!!!

 Hanya berselang beberapa hari setelah SK PRI Kaltim Periode 2016 2018 dibawah pimpinan Kak Mulyadi PRI Kaltim diterima, PRI Kaltim langsung menunjukan agresifitasnya sebagai organisasi pemuda.
Pada 20 Desember resmi PRI Kaltim langsung melantik PRI Balikpapan yang setelah setahun tertunda. Prosesi pelantikan PRI Kota Balikpapan sendiri dilaksanakan di Disporabudpar Kota Balikpapan dan dihadiri dan disaksikan langsung oleh Sekretaris Disporabudpar Balikpapan, Basarnas, dan Instansi lainnya. PRI Kota Balikpapan untuk pertama kalinya dipimpin oleh Kak Christian F.N.Mantiri sebagai Ketua dan Kak Panca Bakri sebagai Sekretaris. dalam sambutannya Sekretaris Disporabudpar Kota Balikpapak menyambut baik adanya Organisasi Pemuda yang berfokus kepada Kesukarelawanan, Dispora berjanji akan menjalin kerja sama dengan PRI Kota Balikpapan dalam berbagai hal untuk bersama-sama memajukan Bangsa Indonesia Khususnya Kota Balikpapan

Foto bersama Setelah Pelantikan PRI BALIKPAPAN

Di tengah dukungan Pemerintah yang PRI malah di landa Kendala

Siapa bilang PRI yang di dukung penuh oleh pemerintah tidak menghadapi kendala dalam berorganisasi ?
Menjelang akhir-akhir tahun 2016 PRI Kaltim dilanda kendala. ketidak aktifan Ketua, Bendahara dan beberapa pengurus lainnya selama setahun terakhir membuat Dispora Kaltim bertanya-tanya, Beberapa kali Kabid Kepemudaan pak Syahril mempertanyakan mengapa PRI tidak juga mengadakan kegiatan, setelah ditelusuri Dispora Kaltim melalui Kasi Bidang Pengembangan Pemuda ibu Nunung Suryani mengetahui bahwa kendala yang dihadapi PRI adalah Ketidak aktifan ketuanya. ibu Nunung lalu memanggil Sekretaris PRI Kaltim, Kak Mulyadi untuk mendengarkan penjelasan, disaat itulah ibu Nunung menilai harus segera dilakukan resuffle kepengurusan PRI Kaltim dan menyarankan kepada Kak Mul untuk mengambil langkah-langkah organisasi.
Setelah beberapa pekan dan berunding dengan beberapa pengurus yang masih aktif, PRI melakukan Musyawarah Pengurus, Rapat tersebut dilaksanakan di Kota Balikpapan dan dipimpin langsung olwh Wakil Ketua PRI Kak Christian F.N. Mantiri dan dihadiri oleh beberapa teman-teman pengurus lainnya.
Setelah berdiskusi cukup panjang akhirnya disepakati untuk melakukan Resuffel Kepengurusan PRI Provinsi Kalimantan Timur, dan hasil rapat Menyepakati Kak Mulyadi sebagai Ketua PRI Prov.Kaltim menggantikan Kak Suryadi Haidir.
Setelah kembali ke Samarinda hasil rapat tersebut disampaikan kepada Dispora Prov Kaltim dan DPP PRI. DPP PRI sendiri menyambut baik keputusan yang di ambil oleh PRI Kaltim tersebut dan segera membuat SK kepengurusan PRI Kaltim yang baru.